2014

..

me

..

Art

..

sketsa

...

Sabtu, 16 Mei 2015

KONSEP PERANCANGAN SPA 2 "RAMAH LINGKUNGAN"



KONSEP PERANCANGAN SPA 2 
"RAMAH LINGKUNGAN"


Rumah bukanlah hanya tempat untuk berlindung tetapi juga mencerminkan selera dan status sosial penghuninya. Apa pun konsep yang menjadi pilihan kita, hal yang tidak boleh dikesampingkan adalah bahwa rumah kita haruslah ramah lingkungan.

Konsep dari rumah ramah lingkungan mencuat setelah bergulirnya isu pemanasan global. Manusia dengan segala cara berupaya mengatasi dampak dari pemanasan global. Salah satunya yang dilakukan adalah menciptakan hunian yang hijau serta ramah lingkungan. Apakah rumah ramah lingkungan Itu? Paling tidak hal yang perlu diperhatikan ada empat faktor untuk membangun rumah yang ramah lingkungan, pola pemanfaatan air, desain rumah itu sendiri, penggunaan listrik serta pengolahan dari limbah rumah tangga domestik.



Desain Rumah

Jika Anda berniat membangun rumah, coba alokasikan 30% dari luas lahan yang ada untuk ditanami berbagai tanaman penghijauan atau tanaman hias. Sifat tumbuhan yang menghisap karbondioksida dan menghasilkan oksigen tentunya sangatlah bermanfaat untuk memperbaiki kualitas udara di sekitar rumah Anda. Selain Itu juga, perlu ruang hijau yang dapat berfungsi untuk area resapan air, sebab area yang banyak ditumbuhi oleh tanaman pastinya akan lebih banyak menyerap air. Desain rumah yang ramah lingkungan terdapat banyak memiliki bukaan baik berupa pintu maupun jendela untuk sirkulasi udara, supaya selalu mendapatkan pasokan udara bersih.

Perancangan bangunan ramahlingkungan sudah menjadi keharusan dalammengantisipasi kerusakan lingkungan dan perubahan iklim di dunia Indonesia , dengan memperhatikan:

a. Tepat Guna Lahan

Proporsi Luas &Kualitas Ruang TerbukaHijau.Tujuannya untuk memelihara ataumemperluas kehijauan kota untuk meningkatkankualitas iklim mikro, mengurangi CO2 dan zat polutan; mencegah erosi tanah; mengurangi beban sistem drainase menjaga keseimbanganneraca air bersih dan sistem air tanah. Tolokukurnya adalah adanya area lansekap berupavegetasi (softscape) yang bebas dari struktur bangunan dan struktur sederhana bangunantaman (hardscape) di atas permukaan tanah ataudi bawah tanah. Perancangan bangunan memangdituntut untuk memberikan kontribusi terhadap perbaikan lingkungan hidup



b. Aadanya pertamanan


Tujuannya untuk memelihara ataumemperluas kehijauan kota untuk meningkatkankualitas iklim mikro, mengurangi CO2 dan zat polutan; mencegah erosi tanah; mengurangi beban sistem drainase; menjaga keseimbanganneraca air bersih dan sistem air tanah. Tolokukurnya adalah adanya area softscape minimal40% dan penggunaan tanaman lokal



c. Manajemen Pengelolaan Air Hujan
 Tujuannya untuk mengurangi beban drainase lingkungan dan banjir. Tolok ukur: peresapanminimal 50% sampai 85% dari volume air hujanharian, antisipasi banjir lingkungan, danteknologi pengelolaan air hujan. Sesuai prinsip zero waste, perancangan pengelolaan air hujandilakukan dengan:

- Adanya sumur resapan air hujan atauembung/ kolam; dengan meneliti dayakapilaritas tanah dan curah hujan berdasarkan data BKMG.

- Adanya bak penampung untukmemanfaatkan air hujan sebagai sumberair bersih (rain water harvesting )

- Adanya teknologi-teknologi yang dapatmengurangi debit limpasan air hujan kedrainase lingkungan, seperti sumurinjeksi



d. Pencahayaan Alamiah
Tujuannya mendorong penggunaan cahaya alami secara optimal dalam desain untukmengurangi konsumsi energi.



e. Mendorong penggunaanventilasi yang efisien di area publik
 Tolok ukurdan desainnya adalah tidak memberikan AC padaruang WC, tangga, koridor, dan lobi lift, sertamelengkapi ruangan tersebut dengan ventilasialami ataupun mekanik



f. Penggunaan Material Bekas/Daur Ulang.
 Tujuannya memanfaatkan material bekas(reused ) bangunan lama dan/atau dari tempat lainuntuk mengurangi penggunaan bahan mentah baru, mengurangi limbah pembuangan danmemperpanjang usia bahan material. Tolokukurnya adalah menggunakan kembali semuamaterial bekas, baik dari bangunan lama maupuntempat lain, berupa bahan struktur utama,fasad, plafon, lantai, partisi, kusen, dan dinding, setaraminimal 10% dari total biaya material. Semakin besar persentase penggunaan material penilaian bertambah.


g. Penggunaan Material yang Tidak MerusakOzon.
 Tujuannya adalah menggunakan bahan yangtidak memiliki potensi merusak ozon. Tolok ukurdan desainnya adalah tidak menggunakan bahan perusak ozon pada seluruh sistem gedung


h. Penggunaan Material Prefabrikasi
 Tujuannya meningkatkan efisiensi dalam penggunaan material dan mengurangi sampah produksi.


i. Kenyamanan Termal.
Tujuannya adalah menjaga kenyamanan suhudan kelembaban udara ruangan yangdikondisikan tetap stabil untuk meningkatkan produktivitas pengguna rumah

Source: //www.academia.edu/7029608/PERANCANGAN_ARSITEKTUR_RAMAH_LINGKUNGAN_PENCAPAIAN_RATING_GREENSHIP_GBCI


TAHAPAN PERANCANGAN 


TOR



Merupakan perancangan yang menentukan konsep, tema dan site yang sesuai.





SITE, DATA & KEBUTUHAN RUANG


Menjabarkan site, data penghuni rumah dan juga menuliskan kebutuhan-kebutuhan ruang dalam rumah.





HUBUNGAN RUANG & ORGANISASI RUANG





BESARAN RUANG



Menuliskan secara lengkap besaran-besaran ruang sesusai dengan kebutuhan penghuni di dalam rumah.




ANALISA SITE

Menganalisa site secara lengkap, dari mulai tingkat kebisingan, cahaya sinar matahari, tingkat aksesbilitas penghuni di dalam rumah dan menganalisa view sekitar pada site.











ANALISA SITE AKHIR & GUBAHAN MASSA







PENDEKATAN DESAIN


- PENDEKATAN ARSITEKTURAL RAMAH LINGKUNGAN







- MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN



DESAIN


- DENAH RUMAH


Jumat, 08 Mei 2015

Biography Gottfried Bohm





Gottfried Bohm (lahir 23 Januari 1920) adalah arsitek kontemporer Jerman. 

Bohm dilahirkan dalam sebuah keluarga arsitek di Offenbach, Hessen. Ayahnya, Dominikus Bohm, terkenal karena telah membangun beberapa gereja di seluruh Jerman. Kakeknya juga seorang arsitek. Setelah lulus dari Universitas Teknik Munich pada tahun 1946, dia belajar di akademi seni patung. Setelah 1947, Bohm bekerja untuk ayahnya sampai meninggal dunia pada tahun 1955. Bohm kemudian mengambil alih perusahaan. Selama periode ini, ia juga bekerja dengan "Society for the Reconstruction of Cologne (Masyarakat untuk Rekonstruksi Cologne)" di bawah Rudolf Schwarz. Pada tahun 1951 ia pergi ke New York City, di mana ia bekerja selama enam bulan di firma arsitektur Cajetan Baumann. Sementara perjalanan di Amerika dia bertemu dua inspirasinya terbesar, arsitek Jerman, Ludwig Mies van der Rohe dan Walter Gropius. 



Dekade berikutnya Bohm membangun banyak bangunan di sekitar Jerman, termasuk gereja, museum, pusat masyarakat, bangunan kantor, rumah, dan apartemen. Dia telah dianggap baik seorang arsitek ekspresionis dan pasca-Bauhaus, tetapi ia lebih suka mendefinisikan dirinya sebagai seorang arsitek yang menciptakan "koneksi" antara masa lalu dan masa depan, antara dunia ide dan dunia fisik, antara bangunan dan kota sekitarnya. Dalam hal ini, Bohm selalu membayangkan warna, bentuk, dan bahan bangunan dalam hubungan dengan rancangannya. Proyek sebelumnya dilakukan kebanyakan di beton dibentuk, tetapi baru-baru ini ia telah mulai menggunakan lebih banyak baja dan kaca di gedung-gedung itu, karena kemajuan teknis di kedua bahan. Keprihatinannya bagi perencanaan kota yang jelas dalam banyak proyeknya, sekali lagi menunjukkan perhatiannya terhadap "koneksi". 



Bohm memenangkan Medaille Grande d'Or de l'Academie d'Arsitektur, yang Preis Schumacher Fritz di Hamburg (1985), dan Pritzker Architecture Prize (1986). 


Holden Show