2014

..

me

..

Art

..

sketsa

...

Jumat, 10 Juli 2015

Arsitektur Vernakular Indonesia



Mata kuliah Arsitektur Vernakular Indonesia (AVI) membahas bermacam-macam bentuk, struktur, filosofi dan ragam hias rumah adat. Sepeti, rumah adat Jawa (Joglo), Rumah Bali, Rumah Nias, Rumah Lombok, Rumah Dayak, Rumah Toraja, dan Rumah Lombok, Rumah Minangkabau, Rumah Suku Dani.

Untuk tugas besar yang diberikan, yaitu pengamatan langsung rumah adat yang ada di Indonesia utamanya rumah Jawa (joglo). Dalam tugas ini kelompok saya yang terdiri dari 8 orang melakukan pengamatan rumah joglo di daerah Boja tepatnya di Dusun Pilang.


Rumah Adat Joglo








SOKO GURU



Sebelum mengupas tentang arsitektur rumah adat Jawa Tengah, penulis merasa kurang pede karena begitu kental dan panjang campur tangan sejarah yang ada pada tanah Jawa yang mempengaruhi bentuk, macam dan falsafah dari rumah tradisional orang Jawa ini.
Penulis hanya dapat mengupas kulit dari rumah adat jawa tengah ini secara global tidak mendetail, pada umumnya rumah adat di Jawa sangat banyak fariasinya karena begitu luasnya wilayah Jawa, tapi mereka mempunyai pakem bentuk yang hampir sama pada dasarnya, mulai dari rumah adat jawa barat, jawa tengah sampai jawa timur.
Kali ini kita membahas global dari arsitektur rumah adat Jawa Tengah termasuk Derah Istimewa Jogjakarta.

Ilmu yang mempelajari seni bangunan oleh masyarakat Jawa biasa disebut Ilmu Kalang atau disebut juga Wong Kalang
Berdasarkan sejarah panjang tanah Jawa, bentuk rumah tinggal orang jawa dapat dikategorikan menjadi 5 macam, ini untuk arsitektur tradisonal yaitu:
*bentuk Panggangpe = bangunan hanya dengan atap sebelah sisi.
*bentuk Kampung = bangunan dengan atap 2 belah sisi, sebuah bubungan di tengah saja.
*bentuk Limasan = bangunan dengan atap 4 belah sisi, sebuah bubungan di tengahnya.
*bentuk Joglo atau Tikelan = bangunan dengan Soko Guru dan atap 4 belah sisi, sebuah bubungan di tengahnya.
*Tajug = bangunan dengan Soko Guru atap 4 belah sisi, tanpa bubungan, jadi meruncing.


Dibanding bentuk lainnya, rumah joglo lebih familier untuk masyarakat pada umumnya.
dari 5 macam kategori tersebut berfungsi untuk membedakan bentuk, ukuran dan fungsi dari bangunan tersebut.
Jadi tidak mungkin orang jawa membangun rumah tinggalnya berbentuk Tajug, karena bentuk Tajug hanya digunakan untuk bangunan yang disucikan semisal bangunan Masjid, tahtah Raja atau Makam orang yang disucikan.
Untuk penerapan bentuk bangunan rumah tradisional Jawa tengah secara lengkap dapat di lihat dari:
Pintu gerbang biasa menggunakan bentuk kampung
Tempat tinggal atau biasa disebut pendopo menggunakan bentuk joglo
Pringgitan berbentuk limasan
Di daerah bagian pesisir bentuk rumah mengalami modifikasi sedikit dengan penggunaan kaki atau rumah yang tidak menempel tanah alias mempunyai kolong, ini diperuntukkan untuk jaga-jaga jika laut pasang atau banjir.

Kamis, 09 Juli 2015

Struktur Konstruksi dan Sistem Bangunan (SKSB 2)

Mata kuliah SKSB 2 mempelajari mengenai struktur rumah tinggal 2 lantai, mekanika teknik dan pembuatan maket.

  •  Berikut adalah materi mengenai Struktur rumah 2 lantai.
A. KOLOM

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.

Untuk kolom pada bangunan sederhan bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis.





• Kolom Utama
Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya.

• Kolom Praktis
Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil


B. PONDASI

Sama halnya dengan desain interior atau eksterior suatu ruangan yang membutuhkan sentuhan dengan menyesuaikan model ruangan, demikian juga dengan pondasi rumah juga harus menyesuaikan dengan bentuk rumah. Pendek kata, setiap tipe rumah umumnya menggunakan jenis pondasi yang berbeda tergantung ukuran dan struktur rumah yang nantinya akan dibangun. Jadi dalam hal ini menyesuaikan jenis pondasi dengan karakter rumah perlu dilakukan untuk menjamin kekuatan rumah yang dibangun. 


Jenis-jenis Pondasi 

Secara umum jenis-jenis pondasi dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal. Berikut ini definisi masing-masing jenis pondasi:

Pondasi dalam
Pondasi dalam biasanya digunakan untuk konstruksi rumah atau bangunan dengan kapasitas beban yang besar, misalnya rumah yang terdiri dari beberapa lantai, tower, menara, apartemen, hotel, dan gedung-gedung bertingkat sejenisnya. Pondasi dalam terbagi menjadi tiga jenis yaitu: Pondasi Tiang Pancang, Pondasi, Bor Pile, dan Pondasi Strous Pile. 

Pondasi dangkal 
Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk konstruksi rumah yang tidak menggunakan beban yang terlalu besar seperti rumah 1 lantai, ruko, kios, pos jaga, pos polisi, atau bangunan kecil lainnya. Terdapat beberapa jenis pondasi yang termasuk kategori pondasi dangkal yaitu: Pondasi Rollag (pasangan batu bata), Pondasi Umpak (foot plat), Pondasi Terucuk Bambu, Pondasi Pasangan Batu Kali, dan Pondasi Cakar Ayam. 


Selain dua jenis pondasi rumah diatas, masih terdapat banyak lagi jenis pondasi hasil inovasi-inovasi baru para arsitek. Tujuan dari pengembangan struktur pondasi ini sebenarnya adalah bentuk usaha untuk melakukan penghematan biaya struktur pondasi, namun selain itu tujuan pengembangan ini adalah untuk mendapatkan struktur pondasi yang lebih kuat untuk mendukung keindahan bentuk bangunan.








C. TANGGA








  • MEKANIKA TEKNIK 
Materi:
https://docs.google.com/presentation/d/1i8oswDr7L2LeHk26l-hS_4QKBTax2Q52JwY5KtWCxBk/pub?start=false&loop=false&delayms=3000&slide=id.p3


  • MAKET 

















































































Tugas Pemetaan Arsitektur



Contoh tugas pemetaan:

A. Situasi
Adapun langkah-langkah penggambaran situasi adalah sebagai berikut.

1. Menggambar titik polygon

2. Menggambar titik detail

3. Menggambar situasi


B. Kontur
Adapun langkah-langkah penggambaran kontur adalah sebagai berikut.

1. Menggambar Situasi

2. Melengkapi gambar situasi dengan melengkapi ketinggian di tiap-tiap titik detail

3. Tentukan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama

4. Hubungkanlah titik-titik yang mempunyai ketinggian sama


Komputer Grafis (KOMFIS)



Pada bidang perancangan, komputer grafis sangat penting disegala aspek dalam perancangan sesuatu, karena dibidang ini sangat dibutuhkan gambar, baik gambaran awal dan gambaran akhir dalam merancang. Contohnya saja Arsitektur rumah, dalam merancang arsitektur dari sebuah rumah seorang arsitek akan membuat rancangan awal atau design awal dari sebuah rumah dan akan dikembangkan olehnya menjadi design akhir untuk sebuah rumah.


Laporan Perancangan (SPA2)

KONSEP PERANCANGAN SPA 2 
"RAMAH LINGKUNGAN"



Rumah bukanlah hanya tempat untuk berlindung tetapi juga mencerminkan selera dan status sosial penghuninya. Apa pun konsep yang menjadi pilihan kita, hal yang tidak boleh dikesampingkan adalah bahwa rumah kita haruslah ramah lingkungan.

Konsep dari rumah ramah lingkungan mencuat setelah bergulirnya isu pemanasan global. Manusia dengan segala cara berupaya mengatasi dampak dari pemanasan global. Salah satunya yang dilakukan adalah menciptakan hunian yang hijau serta ramah lingkungan. Apakah rumah ramah lingkungan Itu? Paling tidak hal yang perlu diperhatikan ada empat faktor untuk membangun rumah yang ramah lingkungan, pola pemanfaatan air, desain rumah itu sendiri, penggunaan listrik serta pengolahan dari limbah rumah tangga domestik.



Desain Rumah

Jika Anda berniat membangun rumah, coba alokasikan 30% dari luas lahan yang ada untuk ditanami berbagai tanaman penghijauan atau tanaman hias. Sifat tumbuhan yang menghisap karbondioksida dan menghasilkan oksigen tentunya sangatlah bermanfaat untuk memperbaiki kualitas udara di sekitar rumah Anda. Selain Itu juga, perlu ruang hijau yang dapat berfungsi untuk area resapan air, sebab area yang banyak ditumbuhi oleh tanaman pastinya akan lebih banyak menyerap air. Desain rumah yang ramah lingkungan terdapat banyak memiliki bukaan baik berupa pintu maupun jendela untuk sirkulasi udara, supaya selalu mendapatkan pasokan udara bersih.

Perancangan bangunan ramahlingkungan sudah menjadi keharusan dalammengantisipasi kerusakan lingkungan dan perubahan iklim di dunia Indonesia , dengan memperhatikan:

a. Tepat Guna Lahan

Proporsi Luas &Kualitas Ruang TerbukaHijau.Tujuannya untuk memelihara ataumemperluas kehijauan kota untuk meningkatkankualitas iklim mikro, mengurangi CO2 dan zat polutan; mencegah erosi tanah; mengurangi beban sistem drainase menjaga keseimbanganneraca air bersih dan sistem air tanah. Tolokukurnya adalah adanya area lansekap berupavegetasi (softscape) yang bebas dari struktur bangunan dan struktur sederhana bangunantaman (hardscape) di atas permukaan tanah ataudi bawah tanah. Perancangan bangunan memangdituntut untuk memberikan kontribusi terhadap perbaikan lingkungan hidup



b. Aadanya pertamanan

Tujuannya untuk memelihara ataumemperluas kehijauan kota untuk meningkatkankualitas iklim mikro, mengurangi CO2 dan zat polutan; mencegah erosi tanah; mengurangi beban sistem drainase; menjaga keseimbanganneraca air bersih dan sistem air tanah. Tolokukurnya adalah adanya area softscape minimal40% dan penggunaan tanaman lokal



c. Manajemen Pengelolaan Air Hujan
Tujuannya untuk mengurangi beban drainase lingkungan dan banjir. Tolok ukur: peresapanminimal 50% sampai 85% dari volume air hujanharian, antisipasi banjir lingkungan, danteknologi pengelolaan air hujan. Sesuai prinsip zero waste, perancangan pengelolaan air hujandilakukan dengan:

- Adanya sumur resapan air hujan atauembung/ kolam; dengan meneliti dayakapilaritas tanah dan curah hujan berdasarkan data BKMG.

- Adanya bak penampung untukmemanfaatkan air hujan sebagai sumberair bersih (rain water harvesting )

- Adanya teknologi-teknologi yang dapatmengurangi debit limpasan air hujan kedrainase lingkungan, seperti sumurinjeksi



d. Pencahayaan Alamiah
Tujuannya mendorong penggunaan cahaya alami secara optimal dalam desain untukmengurangi konsumsi energi.



e. Mendorong penggunaanventilasi yang efisien di area publik
Tolok ukurdan desainnya adalah tidak memberikan AC padaruang WC, tangga, koridor, dan lobi lift, sertamelengkapi ruangan tersebut dengan ventilasialami ataupun mekanik



f. Penggunaan Material Bekas/Daur Ulang.
Tujuannya memanfaatkan material bekas(reused ) bangunan lama dan/atau dari tempat lainuntuk mengurangi penggunaan bahan mentah baru, mengurangi limbah pembuangan danmemperpanjang usia bahan material. Tolokukurnya adalah menggunakan kembali semuamaterial bekas, baik dari bangunan lama maupuntempat lain, berupa bahan struktur utama,fasad, plafon, lantai, partisi, kusen, dan dinding, setaraminimal 10% dari total biaya material. Semakin besar persentase penggunaan material penilaian bertambah. 


g. Penggunaan Material yang Tidak MerusakOzon.
Tujuannya adalah menggunakan bahan yangtidak memiliki potensi merusak ozon. Tolok ukurdan desainnya adalah tidak menggunakan bahan perusak ozon pada seluruh sistem gedung


h. Penggunaan Material Prefabrikasi
Tujuannya meningkatkan efisiensi dalam penggunaan material dan mengurangi sampah produksi.


i. Kenyamanan Termal.
Tujuannya adalah menjaga kenyamanan suhudan kelembaban udara ruangan yangdikondisikan tetap stabil untuk meningkatkan produktivitas pengguna rumah


Source://www.academia.edu/7029608/PERANCANGAN_ARSITEKTUR_RAMAH_LINGKUNGAN_PENCAPAIAN_RATING_GREENSHIP_GBCI




TAHAPAN PERANCANGAN 


TOR



Merupakan perancangan yang menentukan konsep, tema dan site yang sesuai.






SITE, DATA & KEBUTUHAN RUANG


Menjabarkan site, data penghuni rumah dan juga menuliskan kebutuhan-kebutuhan ruang dalam rumah.






HUBUNGAN RUANG & ORGANISASI RUANG





BESARAN RUANG



Menuliskan secara lengkap besaran-besaran ruang sesusai dengan kebutuhan penghuni di dalam rumah.






ANALISA SITE

Menganalisa site secara lengkap, dari mulai tingkat kebisingan, cahaya sinar matahari, tingkat aksesbilitas penghuni di dalam rumah dan menganalisa view sekitar pada site.











ANALISA SITE AKHIR & GUBAHAN MASSA







PENDEKATAN DESAIN

- PENDEKATAN ARSITEKTURAL RAMAH LINGKUNGAN





- MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN




DESAIN

Konsep Perancangan Arsitektur (SPA2)


Rumah Ramah Lingkungan dan Hemat Energi


Rumah Merupakan istana bagi pemiliknya, dan berarti segalanya bagi penghuninya. Akan tetapi konsep rumah yang tidak ramah terhadap lingkungan serta tidak berorientasi kepada pola hemat energi, belumlah ideal. Konsep rumah ramah lingkungan di antaranya diwujudkan dalam penggunaan AC dengan refrigerant (freon) yang tidak merusak ozon, penggunaan sumber energi yang tidak berpolusi, dan lain sebagainya. Selain itu, desain rumah juga dibuat sedemikian rupa agar cahaya matahari dan sirkulasi udara dapat masuk dengan baik ke dalam rumah, sehingga akan dapat mengurangi penggunaan energi listrik untuk penerangan atau penyejuk ruangan, seperti kipas angin atau AC. Atau bisa juga dengan menggunakan lampu jenis hemat energi dan lain sebagainya. Itu semua adalah beberapa cara untuk membuat rumah yang peduli dengan penghematan energi

Cara lain agar rumah dapat disebut sebagai rumah ramah lingkungan dan hemat energi adalah memanfaatkan sumber energi yang juga ramah lingkungan dan hemat energi, salah satunya adalah energi surya (matahari).


Energi Matahari
Pemanfaatan energi matahari saat ini telah banyak digunakan di seluruh dunia dalam bentuk aplikasi yang beraneka ragam. Energi matahari, misalnya, digunakan untuk memanaskan air, yang dikenal dengan nama pemanas air tenaga surya ( solar water heater). Ada juga pengubahan cahaya matahari menjadi listrik melalui modul solar (solar Sell), yang disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS adalah suatu sistem yang ramah lingkungan, tidak menimbulkan bahaya ataupun polusi, dan hemat energi karena memanfaatkan energi matahari.


Energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik (listrik arus searah atau lebih dikenal dengan sebutan direct current) melalui modul surya ( solar module). Listrik yang berupa arus searah (DC) tersebut memiliki tegangan 12 Volt. Listrik ini dapat langsung digunakan/dimanfaatkan, atau dapat juga disimpan ke dalam media penyimpan listrik berupa batere/aki untuk penggunaan pada malam hari. Pengisian listrik ke dalam batere/aki dan penggunaan listrik dari batere/aki diatur dengan alat yang disebut controller untuk menghindari overcharge (waktu pengisian yang terlalu lama) dan overdischarge (kekosongan yang terlalu lama) pada batere/aki. Pengaturan ini membuat masa penggunaan ( life time) batere/aki lebih lama.

Untuk aplikasi penggunaan listrik arus bolak-balik ( alternating current) dapat dilakukan melalui alat DC/AC inverter, yang mengubah listrik berarus DC menjadi listrik berarus bolak-balik (AC), seperti 110 Volt ataupun 220 Volt. Sedangkan kapasitas daya (Watt) ataupun tegangan (Voltage) listriknya dapat dirancang sesuai keinginan.



Penggunaan PLTS untuk Rumah Tinggal


Secara umum, yang dapat memanfaatkan listrik tenaga surya adalah rumah tinggal, baik di perkotaan ataupun di pedesaan. Listrik tersebut digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, yang meliputi penerangan, televisi, radio, setrika, kulkas, komputer, AC, pompa air, dan lain sebagainya.

Komponen utama dari sistem PLTS adalah modul surya yang lebih dikenal dengan sebutan solar cell atau photovoltaics. Kapasitas modul surya disebut dalam Watt peak (Wp), artinya 1 Wp identik dengan 1 Watt listrik. Jadi untuk modul surya berkapasitas 60 Wp dapat menghasilkan energi listrik sebanyak 60 Watt per jam, apabila modul surya tersebut disinari matahari secara terus menerus selama 1 jam. Sehingga dengan asumsi rata-rata sinar matahari yang diserap oleh modul surya tersebut adalah 5 jam per hari, maka dapat menghasilkan listrik sebesar 60 Watt x 5 jam = 300 Wh (Watt hour) per hari.

Sebagai ilustrasi, 300 Wh tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan 5 lampu jenis hemat energi ukuran 5 Watt (identik dengan lampu pijar 25 Watt) selama 12 jam non-stop setiap harinya (5 lampu x 5 Watt x 12 jam = 300 Wh). Sehingga untuk rumah berukuran sedang dengan jumlah titik lampu sebanyak 20 lampu, hanya membutuhkan 4 modul surya kapasitas 60 Wp yang dirangkai secara pararel ataupun serial. Meskipun nilai rupiah sistem PLTS untuk contoh 20 lampu tersebut lumayan mahal, kurang lebih Rp 10 juta, Anda dapat melakukan banyak penghematan energi. Ukuran modul surya yang berkapasitas 60 Wp adalah panjang 74 cm, lebar 64 cm, tebal 5 cm dengan berat yang hanya 6 kg.

Karakteristik Modul Surya


Modul surya memiliki beberapa karakteristik yang sangat istimewa selain ramah lingkungan dan hemat energi, yaitu tahan terhadap cuaca (waterproof), sehingga Anda tidak perlu kawatir apabila modul ini kehujanan. Anda tidak perlu repot-repot membersihkan modul surya ini secara berkala, karena modul surya tidak memerlukan perawatan. Modul surya ini juga sangat mudah untuk dipindahkan, bila dirasa posisi/letaknya kurang cocok, bahkan modul ini dapat berfungsi sebagai pengganti genteng. Penambahan kapasitas daya (Watt) dapat dilakukan kapan saja dan tidak terbatas, dengan catatan selama tempat yang ada masih memungkinkan. Tidak ada biaya operasional, dan masa gunanya bisa lebih dari 30 tahun, dengan jaminan penggunaan selama 25 tahun dari pihak produsen. Modul ini dapat berfungsi 24 jam sehari, 365 hari dalam setahun non-stop tanpa ada resiko listrik padam dengan kualitas output listrik yang stabil. Selain itu, modul sur ya ini masih dapat menghasilkan listrik walau cuaca mendung, serta tidak menimbulkan bahaya seperti radiasi dan sengatan, juga tidak menimbulkan polusi udara dan suara.

Kekurangan dari modul surya ini adalah harganya yang lumayan mahal saat pembelian pertama. Akan tetapi, dengan memiliki rumah ramah lingkungan dan hemat energi, maka banyak manfaat yang dapat dinikmati termasuk ikut peduli dengan program langit biru dan program hemat energi dari pemerintah dan dunia internasional.

Holden Show